Wednesday, February 29, 2012

Give Comments!

Yak, itulah akhir dari penjelasan jurnal penyesuaian kami. Kami harap penjelasan kami cukup mudah dimengerti dan berguna bagi kalian! Tolong kasih comment yaaa, terimakasih! :)

Dania & Stephanie.A

PEMAKAIAN PERLENGKAPAN


Saldo akun perlengkapan dalam neraca saldo pada awal tahun dan akhir tahun berbeda. Hal tersebut dikarenakan ada pemakaian perlengkapan yang tidak mengalami proses pencatatan selama periode tahun berjalan. Maka dari itu, jurnal penyesuaian dibutuhkan untuk menunjukkan saldo akun perlengkapan yang sebenarnya pada neraca (akhir tahun ).
Contohnya:  Pada akhir tahun diketahui nilai perlengkapan yang tersisa sebesar Rp. 700.000 , sedangkan pada awal tahun diketahui saldo akun perlengkapan adalah Rp. 1.100.000 .Jadi intuk mengetahui perlengkapan yang terpakai selama tahun tersebut kita bisa mengurangi saldo awal tahun dengan saldo akhir tahun , di contoh soal diatas, bisa diketahui saldo perlengkapan yang terpakai berjumlah Rp.400.000.

Jadi kita bisa tulis di Jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan adalah:
Beban perlengkapan ………………………………………………………… Rp. 400.000
            Perlengkapan ………………………………………………………. Rp. 400.000

PENYUSUTAN AKTIVA TETAP


Aktiva atau harta yang dimiliki oleh perusahaan dan dipakai dalam kegiatan perusahaan akan berkurang nilai ekonomi nya secara berangsur angsur. Misalnya mesin fotokopi di suatu perusahaan dibeli dengan harga Rp.7.000.000 ,setelah setahun dipakai ,harga jual nya menjadi Rp.5.600.000 ,artinya nilai ekonomi barang tersebut menyusut, nah itulah yang disebut penyusutan
Dan berkurangnya nilai barang(harta) tersebut merupakan biaya yang harus dicatat dalam laporan akuntansi. Dan untuk menghitung penyusutan dapat digunakan beberapa metode, tapi yang umum dipakai adalah metode penyusutan garis lurus atau straight line method .Untuk menghitung penyusutan memakai metode ini diperlukan nilai perolehan, nilai sisa dan umur ekonomis.
Metode penyusutan garis lurus à  (Nilai perolehan – nilai sisa ) : umur ekonomis
      ·         Biaya perolehan/nilai perolehan:
Semua biaya yang diperlukan untuk memperoleh suatu barang/harta sampai harta tersebut siap digunakan , jadi dengan kata lain , harga barang/harta tersebut ditambah biaya pemasangan, biaya merakit dll.
      ·         Nilai sisa:
Nilai akhir suatu harta sampai tidak lagi memberi manfaat , atau tidak terpakai lagi
      ·         Umur ekonomis:
Biasa disebut juga sebagai masa manfaat atau umur harta tersebut sampai tidak terpakai lagi

Contohnya: Sebuah mesin penggiling daging dibeli dengan harga Rp. 5.000.000, biaya pemasangan Rp.300.000, mesin tersebut diharapkan memiliki masa manfaat 5 tahun dan nilai sisa Rp. 500.000 penyusutan nya adalah
Nilai perolehan             >Rp.5.000.000 + Rp.300.000 = Rp. 5.300.000
Nilai sisa          >Rp.1.000.000
Umur ekonomis > 5 tahun
Penyusutan à ( Rp. 5.300.000 - Rp.1.000.000) : 5
                        = Rp. 860.000

Jadi ,jurnal penyesuaian nya adalah:
Beban penyusutan mesin penggiling ………………………………………….. Rp. 860.000
            Akumulasi penyusutan mesin penggiling ………………………. Rp. 860.000

BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR


            Beban yang masih harus dibayar adalah beban atau kewajiban yang sudah menjadi beban dilihat dari segi waktu ,tetapi belum dibayar dan dicatat.
Contohnya: Sebuah butik mempekerjakan 3 orang karyawan dengan upah Rp.100.000 masing-masing per hari. Para karyawan bekerja selama 6 hari dalam seminggu (senin-sabtu) dan upah dibayar setiap hari Sabtu. Pembayaran upah terakhir dilakukan pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2009. Dengan demikian upah yang belum dibayar adalah sebagai berikut

Senin 29 Desember 2009 à 3 x Rp.100.000 = Rp.300.000
Selasa 30 Desember 2009à 3 x Rp.100.000 = Rp.300.000
Rabu 31 Desember 2009  à 3 x Rp.100.000 = Rp.300.000
                                           _________________________ +
Jumlah                                                         Rp. 900.000

Jadi upah yang belum dibayar adalah Rp.900.000 lalu kita masukkan ke jurnal penyesuaian pada akhir bulan tersebut yaitu 31 Desember 2009 atau biasa ditulis dengan “ Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2009” Berikut adalah yang harus kita tulis di jurnal penyesuaian

Bebab upah …………………………………………       Rp. 900.000
            Utang upah ……………………………                     Rp. 900.000

PIUTANG PENGHASILAN


Pasti rata-rata mengerti bahwa piutang adalah saat orang lain berutang pada kita, nah uangnya itu adalah piutang kita. Di dalam segi akuntansi ini, piutang penghasilan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak kalau dilihat dari segi waktu transaksi, namun belum menerima uang dikarenakan oleh belum jatuh tempo. Piutang penghasilan akan menambahkan pendapatan selama periode yang dilaporkan.
Contohnya: Pada tanggal 31 Desember 2011 masih harus diterima/harus menagih sewa ruko pada bulan Juli hingga Desember 2011 sebesar Rp.5.000.000 per bulan.

Jurnal penyesuaian pada akhir periode 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Piutang sewa...............................................................................Rp.30.000.000
            Pendapatan sewa.....................................................................Rp.30.000.000

PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA


Sejak awal pendapatan diterima di muka selalu dicatat sebagai kewajiban, tetapi lama kelamaan pada akhir periode akuntansi akan menjadi pendapatan. Tidak terlalu rumit untuk dimengerti sejak telah membaca tentang beban dibayar di muka bukan?
Contoh: Sewa diterima di muka adalah salah satu contoh dari pendapatan diterima di muka. Misalnya sang pemilik ruko akan mencatat uang sewa sebagai kewajiban baginya karena ia harus menyediakan gedung ruko untuk disewakan. Tetapi tentu saja dikemudian hari akan menjadi pendapatan.
Pendapatan dibayar di muka dapat dicatat dalam 2 cara: Sebagai kewajiban atau sebagai pendapatan. Contohnya pada tanggal 1 April 2011 diterima di muka bunga pinjaman senilai Rp.300.000 untuk masa 1 tahun. Saat mencatat sebagai kewajiban maka akan terlihat seperti ini:
Kas.............................................................................................Rp.300.000
            Bunga diterima di muka...........................................................Rp.300.000

Saat akan membuat jurnal penyesuaian, yang harus kita hitung adalah berapa banyak jumalh bunga yang menjadi pendapatan di akhir periode akuntansi. Anggap akhir periode akuntansi jatuh pada tanggal 31 Desember 2011. Maka, bunga yang telah menjadi pendapatan adalah 9 bulan. Jadi, 9/12 x Rp.300.000 = Rp.225.000. Inilah jurnal penyesuaiannya:
Bunga diterima di muka.............................................................Rp.225.000
            Pendapatan bunga.....................................................................Rp.225.000

Jika transaksi dicatat sebagai pendapatan, maka akan terlihat seperti ini:
Kas.............................................................................................Rp.300.000
            Pendapatan bunga....................................................................Rp.300.000

Serta jurnal penyesuaiannya:
Pendapatan bunga.....................................................................Rp.75.000
            Bunga diterima di muka...........................................................Rp.75.000

BEBAN DIBAYAR DI MUKA


Mula-mulanya transaksi yang terjadi di dalam kasus beban dibayar di muka ini dianggap sebagai harta.  Tetapi seiring waktu berjalan harta ini akan menjadi beban. Aneh bukan? Kami akan memberikan contoh agar semuanya tidak terlihat terlalu rumit.

Contoh: Sewa dibayar di muka adalah salah satu contoh  beban dibayar di muka. Misalnya ada jasa penyewaan ruko. Saat salah satu ruko laku tersewa, sewa itu akan tercatat sebagai harta. Tetapi seiring waktu berjalan menuju akhir periode sewa, harta ini akan tercatat sebagai beban. Beban ini akan dibukukan di akhir periode akuntansi.

Beban dibayar di muka dapat dicatat dalam bentuk harta (sewa dibayar di muka) atau beban (beban sewa). Contohnya pada tanggal 1 Agustus 2011, dibayar sewa ruko untuk masa 1 tahun seharga Rp.60.000.000. Ketika dibukukan sebagai harta akan terlihat seperti ini:
Sewa ruko dibayar di muka......................................................................Rp.60.000.000
            Kas.........................................................................................................Rp.60.000.000

Sedangkan untuk jurnal penyesuaiannya, kita harus melihat periode akuntansi sang perusahaan sendiri. Misalkan akhir periodenya adalah 31 Desember 2011, maka sewa ruko yang menjadi beban pada 31 Desember 2011 adalah 5/12 x Rp.60.000.000 = Rp.25.000.000. Inilah jurnal penyesuaiannya:
Beban sewa ruko........................................................................................Rp.25.000.000
            Sewa ruko dibayar di muka.....................................................................Rp.25.000.000

Bila transaksi sewa dibayar di muka dicatat sebagai beban, maka jurnalnya akan terlihat seperti ini:
Beban sewa ruko........................................................................................Rp.60.000.000
            Kas...........................................................................................................Rp.60.000.000

Lalu, untuk membuat jurnal penyesuaiannya kita harus menghitung bagian dari sewa itu yang masih menjadi sewa dibayar di muka pada akhir periode akuntansi. Atau dengan kata lain, sisa nilai dari waktu penyewaan ruko. Yaitu, 7/12 x Rp.60.000.000 = Rp.35.000.000. Inilah jurnal penyesuaiannya:
Sewa ruko dibayar di muka.........................................................................Rp.35.000.000
            Beban sewa..............................................................................................Rp.35.000.000

AKUN-AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN PADA AKHIR PERIODE AKUNTANSI


Jurnal Penyesuaian sendiri tergolong dalam 2 kategori. Yaitu adalah deferal dan akrual. Deferal bisa diartikan sebagai penundaan pengakuan beban atau pendapatan yang telah diterima, dan sudah tercatat. Sepertinya agak rumit bukan? Agar lebih mudah dimengerti ini adalah contoh kasus deferal: Sebuah perusahaan pembangunan rumah menerima pendapatan diterima di muka untuk membangun rumah tingkat 3 untuk seorang milyuner. Pendapatan ini dicatat sebagai pendapatan.  Tetapi sebenarnya, hal ini seharusnya belum termasuk sebagai pendapatan karena pembangunan rumah tersebut saja belum selesai. Jadi sampai rumah tersebut selesai terbangun barulah pembayaran tersebut bisa termasuk kedalam pendapatan.

Penyesuaian Akrual adalah kebalikan dari penyesuaian deferal. Akrual diartikan sebagai pengakuan atas beban dan pendapatan, tetapi sebenarnya belum tercatat ke dalam akun. Contoh dari kasus akrual adalah: Sebuah salon memberikan jasa rias pengantin kepada pelanggan, tetapi belum tercatat sebagi pendapatan dikarenakan belum mendapat bayaran. Namun, hal ini telah diakui sebagai pendapatan.

Berikut adalah jenis-jenis akun yang seringkali disesuaikan pada akhir periode akuntansi:

      a.      Beban dibayar di muka
b.      Pendapatan dibayar di muka
c.       Piutang penghasilan (pendapatan dari hasil utang pelanggan)
d.      Beban yang masih harus dibayar (kurang lebih dapat diartikan sebagai utang)
e.      Penyusutan aktiva tetap (Penyusutan harta tetap)
f.        Pemakaian perlengkapan (saat barang-barang yang tidak longlasting habis)

JURNAL PENYESUAIAN


Biasanya suatu perusahaan membeli perlengkapan dalam jumlah besar, sehingga nilai transaksi dari pembelian tersebut yang dicatat juga besar. Tetapi, penggunaan perlengkapan di perusahaan biasanya dilakukan sedikit demi sedikit setiap hari bukan? Jadi nilai perlengkapan yang kecil-kecil seperti itu tidak perlu dicatat setiap hari dan lagipula pimpinan perusahaan tidak perlu setiap hari memperhatikan transaksi yang nilanya kecil juga.
Tetapi karena pada akhir periode transaksi tersebut harus menggambarkan nilai perlengkapan yang sebenarnya , maka dibuatlah jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian dibuat untuk mengubah nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta,utang ,pendapatan dan beban. Setelah jurnal penyesuaian dibukukan ,maka seluruh akun akan dikelompokkan menjadi akun riil (yang mencatat perubahan neraca) dan akun nominal (dalam bentuk laba rugi). 

Akuntansi Express

Akuntansi express akan mengajarkan metode-metode akuntansi yang akurat dan gampang dimengerti. Tujuan dari blog ini adalah untuk nilai kami sebagai 2 siswi Binus International School Serpong bersangkutan dengan pelajaran akuntansi. Semoga blog kami berguna dan diharapkan dapat mengerti teori-teori yang sudah kami permudah. Selamat membaca!

Dania & Stephanie.A