Aktiva atau harta yang dimiliki oleh
perusahaan dan dipakai dalam kegiatan perusahaan akan berkurang nilai ekonomi
nya secara berangsur angsur. Misalnya mesin fotokopi di suatu perusahaan dibeli
dengan harga Rp.7.000.000 ,setelah setahun dipakai ,harga jual nya menjadi
Rp.5.600.000 ,artinya nilai ekonomi barang tersebut menyusut, nah itulah yang
disebut penyusutan
Dan berkurangnya nilai barang(harta) tersebut
merupakan biaya yang harus dicatat dalam laporan akuntansi. Dan untuk
menghitung penyusutan dapat digunakan beberapa metode, tapi yang umum dipakai
adalah metode penyusutan garis lurus atau straight line method .Untuk
menghitung penyusutan memakai metode ini diperlukan nilai perolehan, nilai sisa
dan umur ekonomis.
Metode penyusutan
garis lurus à (Nilai
perolehan – nilai sisa ) : umur ekonomis
· Biaya
perolehan/nilai perolehan:
Semua biaya yang diperlukan untuk memperoleh
suatu barang/harta sampai harta tersebut siap digunakan , jadi dengan kata lain
, harga barang/harta tersebut ditambah biaya pemasangan, biaya merakit dll.
·
Nilai
sisa:
Nilai akhir suatu
harta sampai tidak lagi memberi manfaat , atau tidak terpakai lagi
·
Umur
ekonomis:
Biasa disebut
juga sebagai masa manfaat atau umur harta tersebut sampai tidak terpakai lagi
Contohnya: Sebuah
mesin penggiling daging dibeli dengan harga Rp. 5.000.000, biaya
pemasangan Rp.300.000, mesin tersebut diharapkan memiliki masa manfaat 5 tahun
dan nilai sisa Rp. 500.000 penyusutan nya adalah
Nilai perolehan
>Rp.5.000.000 + Rp.300.000 = Rp. 5.300.000
Nilai sisa >Rp.1.000.000
Umur ekonomis
> 5 tahun
Penyusutan à ( Rp. 5.300.000 - Rp.1.000.000) : 5
= Rp. 860.000
Jadi ,jurnal
penyesuaian nya adalah:
Beban penyusutan mesin penggiling
………………………………………….. Rp. 860.000
Akumulasi
penyusutan mesin penggiling ………………………. Rp. 860.000
mmm....nilai sisa mesin penggiling pada soal dan pada jawaban kamu beda deh...Mau diedit?
ReplyDeletebut overall it's a good job though walaupun disubmit pada waktu mepet....! Thanks gals....
(De ticer)